Selasa, 02 Desember 2008

Cerita Kontroversi Poligami

Alkisah di sebuah negeri impian terjadi gonjang ganjing pro dan kontra poligami. Negeri impian adalah negeri dimana setiap orang ingin tinggal di sana. Semua orang merasa nyaman hidup di dalamnya. Namun akhir-akhir ini negeri ini sedang mengalami prahara. Salah satu tokoh panutan di dalam negeri itu melakukan poligami. Hal ini tentunya membuat gerah para istri, wanita yang bekerja dan berbagai kalangan yang tidak setuju. Pro dan kontra yang terjadi semakin lama menjurus kearah penghasutan dan mematikan karakter.

Seorang resi guru besar yang bijaksana sangat gundah gulana, keresahannya juga yang membuat ia memanggil muridnya yang paling muda bernama kresna.

Resi, “kresna kemari nak”

Kresna, ”ada apa guru”

“kamu sudah berapa lama belajar di padepokan ini? Tanya sang resi menguji muridnya

“dipadepokan ini mungkin sekitar 3 tahun, namun saya sebenarnya telah belajar selama 28 tahun.”

“Bagus anakku, kamu telah paham, kamu sudah cukup berada di dekatku, sudah saatnya kamu belajar kembali.”

“belajar dimana guru?

“belajar di universitas kehidupan. Namun sebelum kamu lulus di padepokan ini, kamu harus melewati ujian terkahir.”

“apa itu guru”

“kamu harus menerapkan dan mengajarkan kepada banyak orang tentang hikmah dan berpegang teguh kepada hati nurani.”

“baik guru, bagaimana caranya mengajarkan kepada mereka?

“perhatikan sekitarmu, dan engkau dapat mengajarkan hal tersebut.”

“maksud guru saya harus membereskan tentang keresahan didalam negeri impian ini?

“anakku, sungguh aku memilihmu karena ketajaman hatimu.”

“baik guru, tapi apakah nantinya tidak membuat istri saya dan keluarga saya akan berantakan dan hancur?

“anakku itu pelajaran pertamamu dalam universitas kehidupan, TIDAK ADA YANG DAPAT MEMASTIKAN MASA DEPAN. Lalu mengapa itu membuatmu khawatir?

“saya faham guru”

Kemudian kresna pamit mundur dan menjalankan tugas dari gurunya. Kresna merupakan pengusaha kecil menengah dengan istri yang sangat cantik dan seorang anak kecil berumur sekitar 5 tahun. Sehari-hari dia bekerja di bisnis telekomunikasi sambil merintis bisnis sampingan di perusahaan kecilnya. Kehadirannya di padepokan, merupakan proses penemuannya akan tempat belajar kebijaksanaan dalam hidup yang terbaik di daerahnya. Dia menemukannya secara tidak sengaja manakala menolong seorang tua yang sangat bersahaja, sederhana namun pengasih. Itulah sang resi. Yang dia tidak tahu adalah sang resi merupakan tokoh penting dalam negeri impian. Konglomerat terkaya ke-5 di negeri impian. Namun memang hidupnya sangat bersahaja, padepokannya saja hanya berupa gedung sekolah bekas yang telah ditinggalkan karena lokasinya yang sulit dijangkau dan bangunannya yang sudah tak layak lagi. Namun sang resi membangunnya dan membuatnya menjadi sekolah bijak bestari.

Mulailai kresna melakukan apa yang di perintahkan sang resi. Dia sebarkan ke milis-milis di internet yang dia ikuti. Intinya menantang setiap aktivis perempuan, badan-badan pembela hak-hak wanita, dan berbagai pihak yang tidak setuju tentang poligami untuk berdialog di depan 5 stasiun tv nasional. Tidak sampai 3 minggu telah tersusun jadwal acara dialog poligami di stasiun live. Acaranya menjadi debat terbuka dengan aktivis feminis nasional, merupakan tokoh feminis yang cukup terhormat dan diakui piawai dan juga moderatornya seorang celebrities beken yang sangat funky (seperti funky mom ;) ) dan kresna sebagai lawan debatnya. Aktivis tersebut bernama dewi sri. Dia telah menyiapkan semuanya, bahkan mengundang semua aktivis perempuan untuk datang dan berdemo di depan stasiun tv untuk mendukungnya memenangkan debat dan mengalahkan berbagai orang yang pro terhadap poligami. Sementara kresna juga menyiapkan pasukannya. Anehnya dia hanya mengundang segelintir orang saja. Yang diundangnya adalah 5 orang yang pernah diperkosa, 5 orang wanita tuna susila, 5 orang yang hamil di luar nikah dimana sang pacar tidak mau menikahinya sehingga martabat keluarga menjadi hancur, 5 orang yang dianiaya oleh suaminya, dan 5 orang wanita single parent yang bercerai dengan suaminya karena tidak bertanggungjawab. Uniknya semua perempuan itu mendukung ibu dewi sri. Namun satu orang yang kelihatan netral. Dialah penghulu kampungnya kresna yang cukup kebingungan karena diundang kresna secara exclusive. Beliau dijemput dengan limousine. Pak penghulu bingung dengan maksud diundangnya dia, namun kedatangan limousine dari kresna membuat dia tersenyum sendiri. Pak amir sang penghulu adalah temen dialognya kresna selama ini, sehingga dia tahu ada sesuatu yang kresna lakukan yang sangat radikal sehingga dia juga menyiapkan diri untuk kejutan-kejutan yang akan terjadi.

Dari awal suasana sudah tidak berimbang, semua orang dalam ruangan tampak membicarakan sinis tentang kresna. Kresna datang keruangan stasiun tv dengan wajah tenang dengan membawa mertuanya, adik dan kakak ipar, serta tentunya istri dan putranya semata wayang. Uniknya istrinya sedang hamil besar yang sedang menunggu persalinan dalam waktu dekat. Seluruh keluarganya tampak anggun karena menutup aurat sebagai symbol dalam penjagaan diri dan kehormatan diri. Walaupun tampilan yang bersahaja tersebut tidak menyurutkan komentar-komentar sinis yang ada dalam ruangan yang cukup luas, yang dapat menampung sekitar 500 orang tersebut. Praktis hampir semua orang yang ada di ruangan (termasuk kru tv dan lainnya) adalah penolak poligami. Namun kresna tetap tenang. Dia ingat pesan sang resi “DIBALIK PENOLAKAN YANG BESAR SEBENARNYA AKAN LEBIH MUDAH MEMBALIKKAN SITUASI” pada awalnya kresna tidak mengerti maksud sang resi, namun seiring dengan perenungannya yang dalam tentang kehidupan di padepokan sang resi. Hal itu sangat masuk akal. Pada saat orang berfikiran sangat ekstrem melewati logika yang sebenarnya, semakin orang ingin mendengarkan lawan dari keyakinannya untuk mengalahkan pendapat orang lain tersebut. Sehingga kondisi penolakan yang ekstrem justru menghasilkan keuntungan orang ingin mendengar pendapat yang berlawanan untuk mematahkan dan merasa puas setelah menjelek-jelekan lawan bicara yang berbeda keyakinan ditambah mempermalukan di depan umum. Sehingga setiap kesalahan yang ada akan sangat dibesar-besarkan. Hal tersebutlah yang diinginkan kresna. (Dasar kresna orang yang aneh.)

Moderator funky mulai membuka acara sesuai yang dijadwalkan. Audiens perlu ditenangkan beberapa kali agar acara dapat dimulai. Bahkan ada beberapa aktivis yang langsung histeris marah begitu melihat wajah kresna. Ada beberapa orang yang diusir keluar oleh security studio karena tidak bisa mengendalikan emosi. Spanduk yang ada di studio menambah runyam suasana. Diatas studio tertulis “dialog terbuka antar pro poligami dan kontra poligami” sebenarnya itu bukan keinginan dan scenario yang diinginkan oleh kresna, namun situasi yang semakin emosional justru yang diharapkan oleh kresna (luar biasa aneh.. apakah masih ada orang seperti kresna saat ini??). sementara di luar sana hanya tampak demo yang menolak poligami, namun tidak ada secuilpun orang yang demo mendukung poligami. Bahkan partai yang selama ini tampak mendukung ajaran islam dan menyebar spanduk dimana-mana untuk hidup secara islmi, tidak tampak membentuk lapisan tandingan para penolak poligami. (pasti yang laki-laki takut dimarahi istri, sedangkan istri takut suaminya poligami hehehheh)

Kemudian moderator membuka acara dengan mempersilahkan ibu dewi menyampaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan poligami. Dengan penuh semangat dia bercerita tentang kesengsaraan berbagai wanita, kesetaraan gender, dan hak-hak wanita yang terzholimi oleh laki-laki dan lainnya. Sepanjang penyampaian argumentasi seluruh ruangan bergemuruh menandakan pertejuannya. Sekali-sekali terdengar suara tepuk tangan tanda pendengar yang sangat antusias. Setelah hampir 1 jam berbicara, ibu dewi kelihatan mulai menurunkan tempo bicaranya, karena dia mulai mengulang-ulang argument yang sama sehingga audiens mulai kelihatan agak jenuh mendengarkan. Moderator pun dengan sigap menangkap suasana yang seperti ini lalu mulai mengarahkan pandangan dan perhatian audiens ke arah kresna. Di sudut yang berhadapan dengan bu Dewi tampak Kresna masih tetap tenang dan confidence.

Audiens mulai terpana dengan ketenangan yang dipancarkan oleh wajah Kresna, walaupun dari tadi ledekan, umpatan dan berbagai kata kasar terujar dari audiens, kresna masih saja tetap percaya diri tanpa sedikitpun terpengaruh olehnya. Tergambar kematangan jiwa dan charisma seorang pria cerdas. Tanpa basa basi kemudian moderator mempersilahkan Kresna mengemukakan argumentnya. Setelah dipersilahkan oleh moderator, kresna melangkah ke podium disebelah podium ibu dewi dan mulai mempersiapkan diri. Audiens mulai tidak sabar dengan gaya Kresna. Mendadak ruangan yang sedari tadi riuh rendah, menjadi senyap menanti seucap kata dari Kresna.

Setelah berdoa dan memberi salam kepada audiensnya dengan lembut, tiba-tiba Kresna berteriak lantang “SAYA DARI DAHULU SAMPAI KAPANPUN BENAR.. BENAR…… TIDAK MENYETUJUI POLIGAMI”. Audiens terhenyak. Ruangan yang tadi sempat tenang kembali bergemuruh. Banyak juga yang bengong keheranan. Bahkan ada yang sedari tadi menyiapkan untuk melempar telur ke Kresna mematung dan bungkus plastic yang berisi telur yang dipegangnya terlepas dari tangan seakan tidak percaya mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kresna. Moderator juga terhenyak. Namun moderator cepat tersadar dan mulai mencoba mengendalikan situasi. Moderator “Maksud Pak Kresna apa? Ini kan dialog antara Pro Poligami dan Kontra Poligami?”.

Namun di sudut sana Istri Kresna seketika menjerit dan tak sadarkan diri. Keluarganya Kresna juga bingung menghadapi kejadian ini. Cuma terlihat sang resi mencoba mendekat dan mengarahkan keluarga Kresna untuk memindahkan istri Kresna tersebut ke sudut yang lebih terbuka dimana udara lebih leluasa bergerak. Kemudian Istri Kresna sadar beberapa saat, namun selanjutnya menangis tersedu-sedu. Pemandangan ini lolos dalam perhatian audiens dan kamera. Namun ibu dewi yang cerdas melihatnya dan mulai berubah raut wajahnya. Sepertinya dia sudah bisa menduga apa yang akan dilakukan oleh Kresna selanjutnya. Di sudut itu sang Resi mencoba menenangkan Istri Kresna. Setelah agak tenang dia pun berkata “Nak, memang itu harga yang harus dibayar oleh Kresna dan keluargamu untuk menyadarkan masyarakat. Semoga tuhan memberikan kepadamu kesabaran dan balasan berkali-kali lipat.” Setelah ditenangkan, seluruh perhatian kembali terarah ke podium debat.

Disana tampak semua orang tidak sabar menunggu kata-kata yang akan terujar dari mulut Kresna. Setelah mengambil nafas Kresna kembali berteriak Lantang,”SEKALI LAGI SAYA KATAKAN DARI DAHULU SAMPAI KAPANPUN SAYA TIDAK AKAN PERNAH MENYETUJUI POLIGAMI!!!

Moderator juga semakin tidak sabar dengan jawaban dari Kresna. Kemudian Kresna mulai melembut dan melanjutkan kata-katanya.” Saya tidak setuju poligami.. saya sangat tidak setuju poligami…. Saya sangat… sangat tidak setuju poligami…..yang tidak islami.!!!

Kemudian Kresna mulai mengemukakan argumennya.

“saya tidak setuju poligami yang tidak islami. Apakah anda tahu bedanya ibu dewi? Beda antara yang islami dan tidak islami. Semua yang ibu sampaikan tadi semuanya poligami yang tidak islami. Semuanya ditentang oleh ajaran agama islam. Bukankan ibu juga agama islam. Dari tadi ibu dengan bangga mengaku beragama islam. Tapi saya lihat kok sepertinya tidak mempercayai agama islam. Menurut ibu kalau ada ajaran agama islam seperti itu, terlepas dari ibu setuju atau tidak setuju yang salah agamanya atau orang yang menganut agamanya?

“Maksud anda apa? Ibu dewi mencoba memberi perlawanan. “Maksudnya seperti ini kalau ibu menganut agama islam tentu ibu percaya apa yang ada di dalamnya adalah kebenaran. Nah kalau dalam ajaran jelas tertera poligami dibolehkan dan ibu tidak setuju, yang bermasalah sebenarnya agamanya atau ibu yang menganut agamanya?

“tapi kita bukan membahas agama disini, kita membahas secara universal.” Ibu dewi tetap mencoba mengemukakan alasan lainnya. “Baiklah kalau begitu, kita tidak akan membahas agama disini, kita akan membahas universalitas. Waktu ibu mengkritik kiyai kondang selebritis tersebut karena perilaku universalitasnya atau karena dia menjalankan agamanya?

“Anda jangan coba memutarbalikkan fakta yach. Bukan saya yang disidang di sini, tetapi keyakinan anda yang kita coba bahas.

“wah saya ndak pernah menyidang ibu, kalau boleh tahu ibu mendapat kesimpulan itu dari mana?

“sedari tadi anda mencoba menjatuhkan kredibilitas saya. Saya telah bertahun-tahun beraktifitas membela wanita. Anda bisa lihatkan sekarang wanita dan pria bisa sejajar di negeri kita. Bahkan ada mentri penting di jajaran pemerintah kita yang wanita. Kalau tidak ada perjuangan saya dan teman-teman disini apa mungkin hal tersebut tercapai?

“Baiklah.. kalau ibu benar membela wanita. Saya mohon ibu menenangkan diri dulu. Sementara itu saya harap moderator memanggil orang-orang yang khusus saya undang ke sini. Silahkan mbak siska maju.. (mbak siska adalah wts yang tercantik yang ada di ruangan itu). “iya mas ada apa” . “Kalau boleh jujur, tolong sebutkan pekerjaan anda.” Dengan wajah memerah dia mencoba mengelak. Namun dalam ruang yang penuh seperti itu, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Pada saat dia diundang, kresna sengaja tidak menyebutkan acaranya. Jadi siska merasa agak di jebak. Namun dengan berat hati, karena dia tidak bisa mengelak lagi mengingat kondisi seperti itu akhirnya dengan wajah tertunduk dia menjawab lirih”Saya melayani laki-laki mas… karena terpaksa.”

“terpaksa?, bukannya kamu cukup sehat, dan cerdas? Dengan uang yang ada sekarang, bukannya kamu bisa bebas?

“bisa mas.. sekarang… tapi saya sudah terlanjur.. saya dijebak.. ingin dicariin pekerjaan… tapi disekap di tempat lokalisasi, dipukuli.”

“kamu tidak bisa lari? “mau lari kemana mas.. mau saya dibunuh. Teman saya aja dibuat cacat seumur hidup.”

“kamu kenal ibu dewi? “kenal si mas. Sering masuk tv dan Koran.” “menurut kamu dia tahu ndak tempat lokalisasi kamu? “ya pasti mas.. mana ada orang di kota ini yang ndak tahu daerah lokalisasi.

“Ya, udah.. saya tidak ingin lebih mempermalukan kamu. Tolong panggil ibu nani.”

Kemudian ibu nani datang. Semua orang sangat ngeri bercampur kasihan melihat wajah ibu tersebut. Dia adalah korban keganasan suaminya dengan menyiram wajahnya dengan air keras. “Ibu apa pendapat ibu tentang laki-laki.” Dengan nada tinggi dia menjawab “Tahu apa kamu. Kamu juga laki-laki.. semua laki-laki brengsek… kamu juga brengsek (sambil menunjuk moderatornya) sambil mulai mendekati moderator dan mengacungkan tangan ingin meninju sang moderator. Beruntung petugas keamanan menangkapnya dan membawanya ke ruangan lain.

Kemudian kresna berusaha menenangkan diri (lho kresna kan juga manusia punya rasa takut ;) ) kemudian dia memberi perintah sisa orang yang diundangnya maju. Kemudian majulah beberapa orang wanita muda. Mereka maju ke tempat dialog sambil menundukkan kepala. Kemudian dengan nada lembut kresna bertanya kepada mereka. Saudariku semuanya kenalkah engkau dengan ibu dewi? Mulanya mereka tidak mau menjawab dan tetap bungkam. Namun dengan cara berbeda Kresna mencoba membujuknya. “mbak-mbak semuanya, kita kesini ingin semua kejadian yang menimpa mbak tidak terjadi pada orang lain. Jadi kita ingin mendengarkan semua siapa yang saya undang”

Namun mereka tetap diam seribu bahasa dan semakin kikuk. Kresna tidak tega melihat wajah-wajah lugu yang tergambar disana penderitaan hidup yang mereka alami .Kresna memberikan aba-aba kepada petugas untuk membawa mereka keluar dari ruangan. Namun satu anak perempuan kecil berusia sekitar 5 tahun yang digendong oleh salah seorang tamunya Kresna oleh tiba-tiba meronta dan berlari ke arahnya. Dengan sigap Kresna menangkapnya dan menggendong serta menciuminya. Anak kecil tersebut kegelian karena Kresna mencium lehernya dan pipinya. Sambil menggendong. Kresna Lalu berkata kepada ibu dewi yang masih tercekat dengan kejadian yang baru saja terjadi. “Ibu dewi dan saudara sekalian, saya perkenalkan, tamu yang saya undang adalah orang-orang yang saya Bantu. Mereka adalah orang-orang yang masuk dalam media massa dan diabaikan. Ibu nani adalah korban kejahatan. Sekarang dia dirawat di institusi mental. Dia tidak mampu membeli obatnya sendiri, saya berusaha menolongnya semampu saya. Yang lainnya adalah ada yang terpaksa menjadi wts di lokalisasi, ada yang dihamili dan ditinggal pacarnya, ada yang tidak diakui ayah dan dibiarkan di jalanan seperti annisa yang saya gendong. Semuanya pernah masuk media massa. Tapi berapa orang yang peduli? Taruhlah seperti lokalisasi wts. Apakah ibu dewi tahu hal tersebut?

Dengan tergagap ibu dewi menjawab ,”iya.. iiiya saya tahu. Tapi kan tidak semuanya bisa saya kerjakan! Waktu saya habis untuk memperjuangkan nasib wanita.!

Ibu dewi mulai menemukan kepercayaan dirinya lagi. Kresna memberi jeda yang panjang kemudian mulai berkomentar.” Apakah ibu tulus membela wanita!

Dengan tandas dia menjawab. “Tentu saja. Anda pikir berapa dana yang saya habiskan. Berapa waktu yang saya korbankan!

“baiklah-baiklah.. saya setuju dengan ibu dewi. Tapi saya tidak setuju dengan apa yang ibu lakukan akhir-akhir ini. Ibu mengkritik seorang pemuka agama di depan umum dengan dalih membela wanita. Membela istri pertama (kok jadi mirip cerita aagym yach :p ), apakah dia membutuhkan pembelaan ibu? Apakah dia teraniyaa. Kalau pun teraniyaya apakah dia tidak mampu membela dirinya. Apakah dia dipukuli, Apakah dia dilarang keluar rumah. Apakah wajahnya disetrika, apakah dia tidak dinafkahi. Apa yang membuat ibu mengorbankan waktu ibu yang berharga untuk membela wanita seperti dia. Sergah Kresna bertubi-tubi yang membuat Ibu dewi kehabisan kata-kata.

Kresna melanjutkan “Kemana ibu pada saat siska menjerit mitna tolong di lokalisasi sana, kemana ibu ketika banyak wanita lain yang teraniyaya, para tkw yang dianiyaa, diperkosa, kemana ibu pada saat tidak hanya siska. Ratusan wanita menjerit disiksa dan dibuat cacat dilokalisasi. Apa ibu tidak mengetahui tempatnya. Kenapa ibu menghabiskan waktu menghujat orang yang menjalankan agamanya, sementara yang benar-benar teraniyaa ibu abaikan. Jadi apa ibu benar memperjuangkan hak wanita? Lihat massa yang ibu organisir di luar. Banyak bu.. kenapa ibu tidak suruh demo di lokalisasi dan hapuskan hal tersebut. Apakah sesulit itu dengan karisma ibu yang demikian besar. Apa begitu sulit bu.. lihat mereka berteriak setiap malam.. memanjatkan doa agar terbebas dari neraka dunia tapi ibu malah sibuk menghabiskan waktu memperjuangkan nasib istri pertama yang katanya ikhlas suaminya nikah lagi. Mana yang lebih prioritas bu?

Ibu menghujat poligami yang islami, tapi ibu membiarkan keterhinaan terhadap wanita. Bukankah dengan berdirinya lokalisasi berarti berdirinya semua monument hidup tentang penindasan pria terhadap wanita. Kenapa dibiarkan bu?

Lagipula.. itu ada dalam aturan agama, bukankah ibu juga muslimah? Kalau ada aturan agama yang membolehkan lalu ada penganutnya yang tidak terima dengan aturan agama tersebut, yang bermasalah adalah agamanya atau orangnya? Kalau ibu tidak rela dengan ajaran agama kenapa ibu tetap memeluk agama tersebut?

Ibu dewi tampak tidak bisa berkata apa-apa lagi. Wajahnya memerah menahan marah dan malu, namun tidak ada sepatah katapun yang keluar. Ruangan tampak hening. Semua mata tertuju kepada ibu dewi seolah-olah menghakiminya. Namun Kresna tidak suka dengan suasana seperti itu. Seperti yang dipesankan oleh gurunya, tidak tidak hendak mencari kambing hitam. Dia hanya ingin mengenalkan sudut pandang baru dari sisi yang lebih arif memandang masalah poligami.

Dengan suara berat dia berkata,” Sudah cukup semua.. tidak ada yang salah dengan ibu dewi, dia juga manusia. Tapi satu yang dari awal saya ingin tunjukkan. Pologami yang saya tidak setuju adalah pologami yang bertentangan dengan prinsip agama. Kalau masalah keadilan, siapakah manusia yang bisa adil secara hati. Yang bisa dilakukan adalah adil secara materi. Bukankah hati manusia itu selalu lebih condong kepada yang dicintainya? Sekarang perhatikan saya. Mbak siska silahkan naik lagi ke panggung. Siska yang merasa dibela oleh kresna naik ke panggung tanpa wajah tertunduk lagi. Semua orang yang diruangan dan pemirsa tv tampak maklum apa yang dialami oleh siska. Kemudian kresna berkata,”siska. Apakah jika ada orang diantra audiens yang mau mengurusmu dan memilihmu menjadi istri yang sah dan mengurus anakmu (oh iya.. siska udah punya anak lho tapi bukan yang sedang digendong kresna yang sudah tertidur di bahu kresna) apakah kamu mau menerimanya? Tanpa ragu ragu siska menjawab “tentu mau, tapi apakah ada yang mau menikahi saya, dan menghargai saya seperti wanita terhormat lainnya?” tidak ada seorangpun yang berbicara, semuanya terpaku. Setelah beberapa lama akhirnya kresna yang angkat bicara.” Baiklah.. kalau diantara audiens semua tidak ada yang mau, maka saya melamarmu untuk menjadi istri saya yang kedua. (tahukan kenapa istri kresna pingsan dan menangis tersedu-sedu?). tapi mas … “tidak usah khawatir.. aku akan memenuhi semua tanggungjawabku. Jika kamu setuju kita bisa menikah sekarang juga. Siska tercenung dan diam seribu bahasa, namun akhirnya dia mengangguk. Kresna memberikan aba-aba, kemudian tampak masuk orang yang berpakain rapih dan membawa map. Semua orang tahu siapa orang tersebut. Dia adalah bapak penghulu dari departemen agama, pak amir.

Kemudian berlangsunglah pernikahan tersebut disaksikan oleh pemirsa dari seluruh pelosok negeri. Setelah melakukan aqad nikah, kresna memberikan kerudung kepada siska lalu siska dengan sigap dan dibantu dengan istri pertama Kresna memakaikannya. Sementara diam-diam ibu dewi telah meninggalkan tempat tanpa seorangpun sadar. Kresna lalu memberikan kata penutupnya setelah dipersilahkan oleh moderator. “Saudaraku.. kita sebagai laki-laki adalah kepala keluarga.. tugas kita adalah mendidik istri kita, suami istri adalah partner dalam menempuh kehidupan. Namun apabila kebutuhanmu berlebih bukankah akan lebih baik menikah lagi daripada berselingkuh dan bermain wanita? Bukankah tidak jantan namanya manakala anda membayar untuk mendapatkan kenikmatan seksual tanpa mau bertanggung jawab. Apakah kita lebih rela hilang harga diri dengan berzina daripada menikah lagi untuk menjaga kesucian? Bukankah kita punya adik, punya ibu, punya anak. Apakah rela jika ada lelaki yang membayarnya untuk mendpatkan kenikmatan seksual? Bukankah wanita yang engkau ajak kencan adalah ibu seseorang, adik seseorang, atau anak seseorang? Saya tidak pernah menyarankan poligami, tapi saya telah menunjukkan poligami yang islami. Apakah anda semua masih menghujat saya? Memperlakukan saya seperti terpidana yang menyetrika istri, atau seorang laki-laki yang meninggalkan pacarnya dalam keadaan hamil? Kenapa anda semua begitu benci dan menggunjingkan seorang pemuka agama yang boleh jadi hanif dan lurus, sementara membiarkan seorang laki-laki yang datang ke lokalisasi untuk memuaskan nafsunya. Logika apa yang kalian pakai wahai bangsaku? Dipenghujung hari ini saya hanya bisa menunjukkan sekelumit kegundahan kami, orang-orang yang perhatian terhadap negeri ini, orang yang menghabiskan malam-malam dengan merenungkan apalagi yang bisa kami berikan kepada bangsa ini, sementara apa yang kami punyai tidaklah sebanyak yang kalian punyai. Kami tidak memiliki mobil-mobil wah, sebuah hal yang tidak pernah kami bayangkan bisa kami punya. Tapi kami tetap memberikan apa yang kami punya untuk bangsa ini. Adakah yang peduli? Adakah yang terketuk hatinya? (suara kresna tercekat, dan dia mulai menangis (duh kresna lembut nian hatimu). Kresna sudah tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi.. kemudian dia dibopong oleh saudara-saudaranya keluar dari studio tersebut. Langit sore itu turut mendung (eh kresna dialognya mulai jam berapa yach.. apa dianya ndak sholat tuch) bersama dengan langkah-langkah gontai orang-orang yang tersadar.. begitu munafiknya mereka selama ini.. namun satu yang menjadi senyum masih tersungging dimuka sang resi. Kresna telah mencapai kearifannya. Dan Kresna sangat cocok untuk menjadi pemimpin masa depan negeri antah berantah itu

Adly Yulfiansyah
Jakarta, 15-01-2007

Tidak ada komentar: