Rabu, 08 Juni 2011

Belajar menemukan solusi ketika di tepi jurang

Unik. Tapi ditengah kesulitan ekonomi, kadang manusia baru dapat memunculkan ide kreatif atau menemukan ada alternatif yang lebih murah, namun masih memenuhi standar yang kita inginkan.

kejadiannya hari ini. Kebetulan telah dibudget untuk perbaikan motor seharga 200 ribu. Perikasa punya periksa, ternyata harus pergantian gear seharga 800 ribu. Saya cenderung menyerah, karena memang belum ada alternatif tambahan yang terfikir. Dalam terdiam saya bertanya ke bengkel resmi tersebut, kesulitan saya, dan budget yang ada ditangan. lama saya tercenung. sang montir juga terdiam, seperti menyembunyikan sesuatu. Lalu ada montir lain yang nyeletuk, coba aja disana pak, paling 140 ribu. dan bammm solusi muncul di depan mata. sesuatu yang baru saya tahu kemudian bahwa ada solusi alternatif.

saya teringat dengan buku bisnis sosial yang saya baca. Dikisahkan perusahaan grameen - danone mengalamai polemik untuk mempertahankan harga murah untuk menjual yoghurt untuk kaum miskin, tetapi dengan naiknya bahan baku, maka harga murah tersebut tidak dapat dipertahankan. kenaikan 30 persen dari harga tidak bisa dihindarkan, karena kondisi bahan baku dunia yang terkena pemanasan global, musim yang tidak menentu, kekurangan pangan dan sebagainya. Pendiri grameenbank setuju. sustainable atau keberlangsungan perusahaan lebih utama dari mempertahankan harga murah. Perusahaan ini didirikan untuk membantu kaum miskin bangladesh untuk mencukupi gizi mereka dalam takaran satu botol kecil yoghurt yang dari awal dirancang untuk memasukkan kebutuhan dasar gizi dalam botol itu melalui research para ahli yang diadakan perusahaan kelas dunia itu. Tidak mungkin dan tidak mungkin.

ketika krisis melanda, maka mereka dipaksa untuk berfikir ulang dan memeriksa asumsi yang ada. tahu akhir ceritanya ? mereka berhasil memasukkan besaran nutrisi yang sama dalam botol yang lebih kecil tanpa merubah rasa yang berarti. Voilaa.. ketika kondisi mendorong ke tepian jurang, maka manusia berhasil menemukan fakta baru.

menarik, kalau kita berbicara homeschooling terkait hal tersebut. seringkali karena alasan tersudutkan, tidak ada biaya, keinginan untuk memberikan terbaik kepada buah hati, maka kita dipaksa berfikir kreatif dan ketemu solusinya di sepanjang jalan. pesan intinya tetaplah berjalan, solusi seringkali bertebaran diantara kita, namun kita belum mampu mengidentifikasinya hingga suatu event terjadi dan kita harus sering sharing, agar orang lain mendapat manfaatnya.

happy homeshchooling

Adly Yulfiansyah

Selasa, 08 Maret 2011

ketika homeschooling hanya sebuah opsi

ketika anda Menimbang-nimbang, merenungkan, melihat-lihat, sebelum akhirnya memutuskan apa pilihan yang terbaik untuk buah hati tercinta, kita sering kali mendapatkan dilema antara realiitas yang terjadi dan harapan akan sebuah pendidikan yang ideal. Peersepsi ideal itu sendiri bisa mengalami konotasi negatif jika dikaitkan akan mimpi yang di awang awang sementara kaki tidak menyentuh bumi, atau dalam bidang khayalan atau imajinmasi. Uniknya menurut einstein imajinasi jauh lebih berharga dari pada realitas. Dengan berimajinasi, manusia bisa sampai ke bulan, terbang diangkasa layaknya burung. dan bergerak sangat cepat di dasar laut ibaranya ikan. Dengan imajinasi manusia merasa akan mampu mencapai apapun yang dia inginkan dalam hidup.

Kembali ke konteks pilihan pendidikan, sering kali kita mengalmi stagnan yang sangat besar atau membimbangkan, ketika hari hari berlalu seolah tidak ada perubahan yang terjadi ketika kita tetap melakukan homeschooling. Pada akhirnya, anak anak kita juga harus menghadapi kenyataan yang sama, mereka harus merasakan bangku sekolah, agar dapat terstruktur dalam mengeluarkan pendapat, berlatih konsentrasi dan presentasi serta berbagai kegiatan masyarakat lainnya. Karena manusia adalah makhluk sosial. Dalam diagram maslow, kebutuhan pencapaian diri atau aktualisasi adalah puncak karya manusia, manakala building block kebutuhan dasar manusia telah dipenuhi. Untuk itu perlu dikaitkan dengan semangat homeschooling, semangat berbagi dengan kebutuhan manusia untuk berkarya, dihargai dan mendapat nilai pengakuan berupa uang maupun yang lainnya yang dapat membantu untuk melejitkan potensi diri serta mampu memenuhi kebutuhannya selaku makhluk individual yang ingin mandiri.

Homeschooling adalah pilihan dari sekian banyak pilihan, Sehingga hendaklah disikapi wajar-wajar saja, sama dengan pilihan pendidikan lainnya. Intinya adalah pendidikan dan metode pendidikan adalah alternatif pilihan untuk meningkatkan kualitas diri dan keluarga kita. untuk itu kita boleh saja mempelajari semua kemungkinan, pada akhirnya putuskanlah yang terbaik bagi anda dan keluarga anda. dan ingat terbaik adalah kata kata subjektif yang akan berbeda bagi setiap orang. orang lain hanya sebagai referensi, sekali lagi pada akhirnya kita harus percaya dengan penilaian kita, karena dengannya kita masih dapat bertahan hidup sampai sekarang hingga tuhan memanggil kita dalam keadaan ridho

wassalam
Adly Yulfiansyah