Selasa, 02 Desember 2008

Cemburu Buta

Masih inget dengan artikel kresna dan dialog dengan aktifis wanita :) dalam cerita kontroversi poligami

ini seri selanjutnya

Setelah kresna dialog di stasiun televisi tersebut isu tentang penghujatan seorang ulama pemuka masyarakat menjadi tenang dan pamor ulama ulama tersebut juga ikut turun. Memang keikhlasan dalam berbuat untuk kehidupan merupakan ujian tersendiri bagi beliau. Negeri di atas awan kembali menjadi tenang seperti biasa. Hari - hari berlalu penuh ketenteraman.

Suatu hari Kresna berkunjung menemui gurunya sang Resi. Seperti biasa ditemani singkong dengan minuman teh berklorofil favorite mereka, mereka berdialog dengan penuh hangat.

"Bagaimana kabar istri keduamu nak?"

"Insyaallah baik guru. Kalau sekarang dia malah tambah senang guru, karena tugasnya sebagai pendidik dan bekerja dalam rumah tangga menjadi lebih ringan. Bahkan kami sudah memberhentikan pembantu kami karena pekerjaan dia sudah diambil alih bahkan dibagi antara kami bertiga. Sekarang Arjuna udah kelas 1 SD sedangkan Sriwedari udah bisa makan sendiri dan pakai pakaian sendiri padahal usianya belum genap 2 tahun. Kalau dia tidak mampu melakukannya dia akan mulai mendekati Kakaknya Arjuna, Atau bundanya untuk minta tolong membuka / memakaikan bajunya. Baru- baru ini Shinta baru menyapihnya dan insyaallah berjalan lancar."

"Hehehhe, aku sudah menduganya ke arah sana, itu hikmah dalam menjalankan agama, bukankan sudah tertulis bahwa dua lebih baik dari tiga, dan tiga lebih baik dari empat, namun jika kamu tidak sanggup berlaku adil, maka nikahilah satu saja!!

"Iya guru, bahkan Shinta sudah mulai mengenalkan yang lainnya untuk dijadikan ketiga dan keempat. Tapi saya menolak dengan keras karena seperti yang tertulis dua lebih utama dari satu."

"Baiklah kalau begitu … Dalam bulan-bulan ini aku lihat wajahmu semakin cerah, apakah kamu mendapatkan inspirasi baru ?"

Sambil tersipu-sipu Kresna menjawab."Mungkin karena saya mulai menggunakan produk pemutih saja guru!"

Sambil tersenyum simpul sang resi menjawab "Kresna saatnya sang guru menjadi murid!."

"Guru akhir-akhir ini saya lagi keranjingan hikmah. Saya dapat menemukan berbagai hikmah baik dalam kehidupan, dalam rumah tangga, dalam belajar dan dalam bekerja. Kalau saya tuliskan semua hikmah yang saya dapatkan maka ribuan lembar kertas mungkin tidak sanggup menampungnya."

Sang resi tersenyum kembali. Dia mengingat-ingat bahwa dia mencapai tingkatan pemahaman Kresna pasa saat berusia 50 tahun, sedangkan Kresna berhasil menemukan level yang sama pada saat usia yang sangat belia, baru berusia 30 tahun. Usia pada saat itu dia sedang nakal-nakalnya. Memang tuhan memberikan kelebihan pada Kresna. Kemudian dia teringat pepatah orang bijak yang sering di sitirnya dan digunakan dalam doa-doanya. Sang pujangga menyatakan pesan dari kekasihnya "Kalau Aku ingin membuat kebaikan pada diri manusia, maka Aku beri dia kefahaman akan hikmah-hikmahKu."

Akhir-akhir ini sang Resi cukup bersedih, mungkin karena perilaku bisnisnya menyebabkan ketajaman batinnya semakin berkurang. Hatinya mandul, fikirannya terkungkung. Dia membutuhkan Kresna untuk membuka sumbat tersebut. Begitulah cara kerja para bijak bestari agar ruhnya tetap hidup. Bukankah ruh juga butuh makanan!!

Kresna menyadari hal tersebut sehingga dia cukup bersedih untuk gurunya. Karena dia tidak bisa langsung membantu gurunya. Yang bisa dia lakukan adalah membukakan jalan, dan tugas tersebut tidaklah mudah. Pekerjaan tersebut akan sangat menyerap energi hikmahnya yang dapat membuat dia tidak bisa tidur berhari-hari.

Butiran air mata mulai mengalir dari pipi gurunya. "Nak ceritakan sebuah kisah untukku, karena hatiku sedang redup!"

Dengan penuh kebijaksanaan Kresna berkata,"Guru ingin Kresna bagaimana."

Kemudian airmata sang resi mulai mengalir lebih deras dan mulai terisak-isak, Kresna tidak sanggup lagi menahan diri. Ada aturan main dalam perguruan ini akan dilanggarnya, karena gurunya memintanya. Padahal salah satu aturan perguruan kehidupan tersebut adalah melarang keras berbagi hikmah. Hikmah adalah harta masing-masing individu dan tidak boleh dibagi sembarangan serta tidak ada pengecualian akan hal tersebut. Sang Kekasih memberikan hikmah bukan untuk dibagi-bagikan kepada orang lain. Dia menurunkan hikmah sesuai dengan kondisi dan situasional masing-masing individu. Kalau hal tersebut dibagikan ke sembarang orang, maka perilaku tersebut dapat menghancurkan planning dan keseimbangan kehidupan.

Namun Kresna welas asih. Dia memahami sebagai sesama manusia harus saling melengkapi, namun memang ada batas-batas yang tidak boleh dilanggar, dan batas itulah yang akan dilanggar Kresna. Batas petualangan spiritual.

"Guru mengapa guru bersedih terhadap apa yang tidak lagi menjadi hak guru?"

"Apakah salah seorang hamba untuk merengguk cinta dan cemburu kalau sang kekasih lebih mencintai kekasih lainnya ?"

Kresna mafhum adanya. Gurunya menuntut cinta dan balasan cinta. Namun apa daya sang kekasih tidak terketuk hatinya.

"Bukankah kewajiban para pecinta untuk berkorban kepada sang kekasih?" ujar Kresna ingin meluruskan gurunya!"

"Lalu apakah salah rasa cemburu itu?"

"Menurut saya cemburu adalah perilaku Batara Durjana, apakah Batara Rahmah pernah cemburu pada saat sang kekasih berkata ..""akan aku buat suatu bentuk kehidupan dimana kehidupan itu akan bisa berbudi halus ataupun bisa lebih rendah dari binatanh""

Para batara rahmah berkata "Apakah engkau akan menciptakan lagi bentuk kehidupan yang akan melakukan kerusakan di muka bumi ?"

Sang kekasih berkata,"Aku lebih tahu dari kalian dan aku tidak akan dipertanyakan akan segala perbutanKU."

Dan yang pertama merasa cemburu adalah Batara Durjana nan sakti, dialah yang paling tinggi ilmunya dari seantero bentuk kehidupan yang pernah ada. Rasa cemburu ini yang membutakan hatinya dan membuatnya dia berpaling dari kebenaran,!!

Seketika sang resi pingsan tidak sadarkan diri. Kresna dengan sigap memapahnya kedipan di dekatnya. Setelah beberapa saat resipun siuman dari tidur sejenaknya, mati suri dalam genggaman hikmah kehidupan.

Pertama yang terjadi setelah dia tersadar adalah menangis sejadi-jadinya. Betapa mudah benih-benih kejahatan dalam mengalir dalam pembuluh darah manusia, sehalus awan, seringan kapas dan secepat lintasan fikiran.

Ketika mulai reda, Kresna berkata,"Guru sesungguhnya setiap manusia telah diberkan peran dan salah satu peran guru adalah membukakan gerbang hikmah kepada Kresna agar Kresna bisa menjalankan peran Kresna sebagai Manungso."

Sang resi pun mengangguk-angguk sambil sesekali mengusap air mata yang meleleh dipipinya. Dia telah tersadar tentang kekhilafannya.

Sore itu cuaca mendung menandakan akan terjadi hujan yang sangat lebat di negeri di atas awan tersebut. Kedua bengawan kehipuan tersebut tercenung dan merasa murung, karena sang kekasih hendak memberikan hukuman lagi kepada para punggawa dan rakyat jelata di negeri tersebut. Bencana telah di depan mata, banjir mulai berdatangan. Para pasukan Batara Syiwa telah datang ke negeri tersebut untuk mengemban tugas yang diberikan oleh sang Kekasih..

Tetap semangat
Adly Yulfiansyah
International Trainer / Consultant IT
Cisco Computer Networks
CCSI#35147

Tidak ada komentar: